Wednesday, April 17, 2013

11th #IdiotMove: Vector BASTARD!

Akhirnya gue nge-blog lagi, dan ini tulisan pertama gue di tahun 2013 ini. Kenapa judulnya "Vector BASTARD!" ?
Pertama gue kenal vector juga karna iseng. #FYI vector itu semacem gambar-gambar dgn format file CDR, PSD, dan lain-lain dan biasanya buat yg doyang desain-desainan gitu. Gue?
Gue masih bergelut dgn gelar terhormat gue sebagai siswa yang dipertuan-agungkan alias mahasiswa dan masih bergelut dengan beban terakhir gue, ya itu-skip aja. Gue iseng edit-edit gambar lewat Corel. Secara udah lama ga pernah edit gambar-gambar vector gitu. #FYI juga desain vector macem ini bisa bikin kecanduan. Gak cuma rokok aja yg bisa nyandu. Ya itu. Bastard.

Sedikit foto-foto gue dari jaman -Suketi masih sering makan sate gak bayar- yang udah gue gubah jadi vector file itu. Enjoy!








Segitu dulu kira-kira. masih jelek sih menurut gue, tapi ya namanya belajar.
Terus gambar yang terakhir itu siapa? SIAPA KAR?!!!? Ntar juga tau di post selanjutnya.
Balik lagi ke topik di tulisan gue yg ini: Saran gue aja sih, kalo emang jago mending di expert-in deh. tapi kalo yg nanggung kaya gue gini ya mending di-jago-in dulu aja deh. Jangan apa-apa nanggung. Gak baik kalo kata orang jaman dulu.

Friday, November 16, 2012

10th #IdiotMove: "Between Manch and Pool... (Indonesia)"

Tim dan supporter adalah sebuah kesatuan yang sangat sakral di sepakbola.

Di Indonesia, sekarang, supporter dari berbagai kalangan, kasta, golongan, suku dan ras mulai dari timnas Indonesia, liga Indonesia (yang entah sekarang bernama ISL atau IPL), liga-liga elite Eropah, bahkan juga dari liga antah-berantah semua hanyut dalam sebuah cabang olahraga yang bernama sepak bola.
Dalam sepakbola tidak lengkap rasanya tanpa disajikan rivalitas abadi dua club yang-mungkin-panas. Disini gue bakal ngupas sedikit satu dari sekian banyak rivalitas (klub non-Indonesia) yang terjadi di Indonesia.
Manchester United Football Club dan Liverpool Football Club.


Awal mula rivalitas dimulai..
Rivalitas antara MUFC (Manchester United) dan LFC (Liverpool) dari era 1800-an (sekitar awal abad 18). Derby ini-di Inggris-disebut dengan derby Barat Laut atau North West derby. Karena dua-duanya terletak di Barat Laut kepulauan Inggris. Awal mula rivalitas dua kota ini-sebelum sepakbola-adalah akibat persaingan industri yang puncaknya pada revolusi industri di Inggris. Manchester (kota asal MUFC) terkenal maju dalam bidang manufaktur, sedangkan Merseyside (kota asal LFC) terkenal dengan pelabuhannya. Dan masih banyak lagi bidang-bidang yg menjadi faktor rivalitas kedua kota tersebut, hingga perebutan kota termiskin di Inggris (tahun 2012-Manchester dan Liverpool adalah kota termiskin di seantero Inggris Raya). -_______-

Sepakbola? Awal mula persaingan terjadi pada era 1970-an, dimana kala itu The Reds (sebutan LFC) mencapai sukses pada cakupan tahun 1973 sampai awal 1990-an (11 titel Liga Inggris dan 4 titel Liga Eropa). Sedangkan The Red Devils (sebutan MUFC) mencapai sukses mulai musim 1993 (bahkan) sampai era sekarang (12 titel Liga Inggris dan dua titel Liga Eropa). LFC dengan total 18 gelar Liga Inggris dan MUFC sekarang t'lah menyusulnya dengan 19. Dua nama yg menghiasi dua klub besar negri Britania Raya ini adalah Sir Matt Busby dan Bill Shankly. Dua manager yang sukses membawa dua klub tersebut mencapai klimaks karirnya. Bill Shankly LFC dan Matt Busby MUFC.

The Supporters..
MUFC dengan GGMU-nya dan LFC dengan YNWA-nya..
Supporter atau pendukung (baik fanatik maupun non-fanatik)  mempunyai andil-yang bisa dibilang-mempunyai andil besar dalam rivalitas ini. Manchunian (orang-orang asli Manchester) dan Liverpudlian (orang-orang asli Liverpool) seakan menjadi pemain kedua-belas di tim yg dibelanya masing-masing. Jual-beli hinaan, perselisihan hingga pertengkaran kecil sering terjadi (bahkan sampai sekarang). Hooligan (sebutan supporter Inggris) Inggris terkenal supporter paling agresif dan fanatik terhadap tim yang dibelanya. Itu secuil yg membuat para fans MUFC dan LFC di Indonesia agak sedikit "meradang" dalam tanda kutip (berpartisipasi bahkan-mungkin-lebih dari fans kota asal tim itu).

The Game..
Bukan dari luar aroma permusuhan merebak, melainkan dari lapanganpun di setiap pertandingan selalu terjadi rivalitas yg sangat kental, sarat gengsi dan merupakan satu diantara derby paling panas di EPL (English Barclays Premiership-sebutan ISLnya Inggris) bahkan mungkin di dunia. Mungkin. Pada rekor pertandingan MUFC lebih unggul dibanding LFC. Dari 158 pertandingan MUFC menang 61, LFC menang 53 dan sisanya? Draw.

Banyak bintang yg telah diukir dua tim ini, sebut saja Eric Cantona, David Beckham, Peter Schmeichel, Ryan Giggs (MUFC) kemudian Ian Rush, Kenny Dalglish, Robbie Fowler, Steven Gerrard (LFC) dan masih banyak lagi. Dan dari berbagai macam belahan dunia.


Indonesia (LFC and MUFC) Supporters..
Nah ini, inti dari tulisan gue kali ini. Sebuah ironi memang melihat fans asal dengan fans yg mungkin belum cukup mengerti dan mengandalkan emosi. Bukan hanya MUFC-LFC, mungkin juga rivalitas tim-tim Eropa lain yg sama demikian. Sebelumnya gue mau cerita sedikit. Gue seorang Kopites (pendukung LFC-bukan asli kota Liverpool), dan gue juga punya cerita menarik tentang MUFC.

Sewaktu kecil (umur 3-4 tahun), ya ketika MUFC masih jaman Cantona, Beckham, Schmeichel dsbnya gue demen sama MUFC. Ini dikarenakan bokap gue seorang penggemar tim sepakbola kota Manchester tersebut-MUFC (Dan ini alasan kuat gue kenapa sampai sekarang, gue yg seorang Kopites dan gue tidak membenci MUFC). Setiap gue nonton bola pasti itu channel TV siarin pertandingan MUFC. Semakin gede gue sedikit lebih ngerti bola, dan gue mulai kenal LFC. Lambat laun gue kemudian ngerti dan tertarik LFC, bahkan sampai sekarang.

Di Indonesia, masih demam gibol (gila bola), bahkan sampai mengorbankan segalanya (uang, temen, pacar, dll) demi mendapat sebuah sebutan "fanatik". Mungkin bagi beberapa orang adalah suatu kebanggaan, tapi apa mereka ga pernah mikir, apa ya hidup mereka hanya sebatas satu kata-yaitu fanatik-itu. Ada juga fana-tik. Bahkan ada yg parah sampe berantem sama temennya cuma gara-gara bola luar doang (emang kalo lo banggain tim lo, ada perubahan dari tim lo, atau mungkin hidup lo bakal berubah?), berantem sama pacar, bini (kalo yg udah punya bini ye :p), atau malah orang tua (miris!). Sepakbola akan tetap indah tanpa adanya permusuhan ataupun perkelahian.
KBBI: suporter adalah orang yang memberi dukungan, sokongan, dsb (dlm pertandingan, dsb).
Memberi dukungan boleh aja, asal yg wajar. Ga berlebihan, dan ga merugikan orang lain.
Jangan mau dikalahkan sama ego-kalian. Kalah-menang itu seni dalam sebuah pertandingan, mungkin bisa membuat kita menjadi dewasa dalam menyikapi sebuah kemenangan atau kekalahan. Jadi supporter yg dewasa dan cinta damai bukanlah lebih menarik?

Fanaticism to something/someone isn't a crime, but don't make your fanaticism to something/someone its to be your religion.
Di stadion (pada saat pertandingan) memang terjadi olok-olokan antar fans, namun setelah pertandingan usai, mereka (fans kedua klub) berlaku sebagai selayaknya kehidupan bermasyarakat.
Sebelum jadi pelatih MUFC, Sir Matt Busby adalah pemain LFC (periode 1933-1939).
Pada Munich disaster, 5 Februari 1968 yang menewaskan delapan pemain dan tiga staf pelatif MUFC, Bill Shankly pada waktu itu menawarkan lima pemain untuk dipinjamkan meski kemudian ditolak.
Bill Shankly dan Sir Matt Busby merupakan sahabat karib.
"Matt Busby is without doubt the greatest manager that ever lived. I am not saying I think he is the greatest manager, I am saying he is the greatest manager. Facts can prove that." Billy Shankly on Matt Busby.
Pada 2001, saat Gerrard Houlier (pelatih LFC pada saat itu) terkena serangan jantung, Sir Alex Ferguson yang pertama kali menjenguknya.
Mungkin itu yg bisa gue sampein, gue berharap kemajuan persepakbolaan Indonesia dengan perkembangan attitude dari supporternya ke arah yg lebih baik. Gue mohon maaf kalo menyinggung pihak manapun yg merasa tersinggung atas tulisan gue. Buat bahan perenungan bersama aja.

Thank you.

Monday, November 12, 2012

9th #IdiotMove: "Sorry in 140 characters"

Malem ini gue mau menulis. Gue menulis di blog gue, setelah beberapa bulan ga pernah gue tulis. Sebelumnya gue minta maaf kalo tulisan gue kali ini menyinggung seseorang ataupun orang lain. Tapi seseorang ataupun orang lain itu sebenernya punya makna sama.
Ya kali ini gue bakal mengupas tentang arti di balik kata "maaf"! Maaf, minta maaf, memaafkan.  Kata-kata yang identik dengan kata salah, menyalahkan dan dipersalahkan. Kata-kata yang mungkin buat beberapa orang merupakan senjata pamungkas untuk melebur rasa bersalahnya, ataupun untuk meng-clear-kan sebuah masalah.

Berikut ini merupakan kutipan-kutipan yang gue ambil dari account twitter gue sendiri:
  1. "Meminta maaf dan memberikan maaf kepada orang lain merupakan suatu perbuatan mulia."
  2. "Seseorang yg mau mengakui kesalahan dan meminta maaf adalah seorang ksatria. Meskipun kata maaf kadang bukan merupakan problem solver."
  3. "Sedangkan seseorang yg memberi maaf merupakan orang yg berjiwa besar. Pendendam jg manusiawi, tp memberi maaf membuat seseorang  mnjd besar."
  4. "Besar dalam artian yg luas, berjiwa besar. Susah lho memaafkan orang yg berbuat salah kpd kita. In fact."
  5. "Negara manapun, kepercayaan dan agama apapun jg mengajarkan saling memaafkan kpd sesama. Minta maaf bukan berarti kalah ataupun mengalah."
  6. "Maaf jg bkn alasan untuk melakukan kesalahan. Bukan jg alat yg paling vital untuk kita dgn gampang mengucapkan kata tsb disetiap kesalahan."
  7. "Maaf bisa jadi boomerang in every our fault. Pada hakikatnya maaf berarti 'pembebasan seseorang dari hukuman karena suatu kesalahan' (KBBI)."
  8. "Maaf tanpa memperbaiki kesalahan yg diperbuat = 0 BESAR. Enak dong yg korup, dgn minta maaf bisa membebaskan kesalahannya kpd org banyak."
  9. "Ya gitulah kira-kira deskripsi kata 'maaf' yg sebenernya simple, tp situasional. Maap-maap nih yee kalo eike banyak salah :p"



Mungkin dari gue segitu doang, maaf dalam konotasi yg sesakral antar/ atau sesama manusia.Terus kalo arti kata maaf dalam konteks kita sebagai manusia kpd Tuhan kita?
Mungkin teman-teman bisa menjawabnya, menurut kepercayaan dan konsep lo masing-masing. Ketemu lagi di #IdiotMove next vacation! :)))

Thursday, December 29, 2011

7th #IdiotMove: "All Hail Che!!!"

#AllHailChe #AllHailChe All Hail Che Guevara!!!!

Proletar? Che Guevara? Mari kita ulas!


"Istilah proletar dalam ilmu sosiologi sebenarnya bukan barang baru lagi saat Karl Marx pertama kali merujuknya sebagai salah satu kelas proletar. Kelas ini sebenarnya sudah banyak muncul sebagai sebuah rujukan kelas dengan nama-nama yang berbeda. Dalam artian Karl Marx proletar adalah masyarakat kelas kedua setelah kelas kapitalis yang hidup dari gaji hasil kerjanya. Banyak stereotip yang memandang bahwa proletar hanya terbatas sebagai masyarakat kelas rendah. Pekerjaan mereka tak lepas dari buruh, petani, nelayan atau orang-orang yang berkutat dengan pekerjaan tangan - baca pekerjaan kasar-.
Ada beberapa contoh kaum proletar di Dunia. Di masyarakat Eropa, khususnya saat sebelum Revolusi Perancis terjadi, proletar dapat diartikan peasant. Dimana waktu itu jumlah masyarakat ini mendominasi Perancis, namun tidak memiliki kekuatan. Kekuatan dibawa oleh kaum Bangsawan yang biasanya juga dianggap sebagai masyarakat pemerintah dan pemegang kapital bersama kaum Pendeta. Di India masyarakat dibatasi dengan adanya kasta yang dilegalisasi oleh agama mereka. Kaum proletar disana dibagi menjadi dua bagian. Pertama adalah kaum sudra yang merupakan kelas orang-orang pekerja dan pelayan. Kedua adalahPariah, sebenarnya kelas ini adalah kelas terbuang dari kelas-kelas sebelumnya bahkan bisa dibilang kelas ini merupakan kelompok masyarakat yang tidak diakui dalam kasta. Pekerjaan kaum pariah adalah yang paling memilukan dari segala pekerjaan yang diemban oleh kelas lainya, karena tugas mereka adalah tugas-tugas yang dianggap tidak layak untuk dilakukan. Di Indonesia, terutama di Jawa era kolonial, masyarakat proletar dipegang oleh kaum pribumi. Mereka adalah orang yang paling tereksploitasi dalam era-era kolonial Hindia Belanda. Menurut peraturan yang dibuat pemerintah kolonial, mereka benar-benar dikurangi haknya sampai batas minimal." (wikipedia)
Yang diatas itu pengertian dari Proletar. Proletar udah muncul di awal Revolusi Prancis, tepatnya gue ngga tau hari, tanggal, bulan, tahun ama jamnya orang yang bernama Karl Marx itu nemuin kata proletar (CMIIW). Menurut pandangan orang idiot (baca: gue) proletar itu  diidentifikasi untuk masyarakat kelas rendah, dalam hal ini mungkin menurut salah satu kepercayaan (red) bisa dibilang kasta rendahlah~
Namun pada awalnya kaum proletar (atau biasa disebut proletarian) ini digunakan untuk mendiskripsikan seseorang tanpa kekayaan, yacks! mungkin bukan untuk mendeskritkan orang, lebih tepatnya untuk merendahkan kelas dari sebuah komunitas tertentu.

Ups! kali ini gue mau mengulas sedikit nih tentang salah satu kaum proletar Dunia, doi juga tokoh yang paling gue segani dari semenjak gue kecil (#ironis). Ya, beliaunya adalah tidak lain tidak bukan Ernesto Guevara de la Serna atau yang akrab dipanggil Che Guevara.
Kenapa gue demen? kenapa gue kagum? kenapa doi jadi salah satu dari tokoh dunia idola gue? kenapa kenapa kenapa (-_______-)a

Kita coba ulas!
Siapa itu abang Che?!


Che Guevara

Ernesto Guevara de la Serna

14 Juni 1928–9 Oktober 1967



Nama lain: Che

Tanggal lahir: 14 Juni 1928[1]



Tempat lahir: Rosario, Argentina



Tanggal kematian: 9 Oktober 1967 (umur 39)



Tempat kematian: La Higuera, Bolivia



Organisasi utama: Gerakan 26 Juli



Ernesto Guevara Lynch de La Serna (lahir di Rosario, Argentina, 14 Juni 1928 – wafat di Bolivia, 9 Oktober 1967 pada umur 39 tahun) adalah pejuang revolusi Marxis Argentina dan seorang pemimpin gerilya Kuba.Guevara dilahirkan di Rosario, Argentina, dari keluarga berdarah campuran Irlandia, Basque dan Spanyol. Tanggal lahir yang ditulis pada akta kelahirannya yakni 14 Juni 1928, namun yang sebenarnya adalah 14 Mei 1928.

Masa kecil
Sejak usia dua tahun Che Guevara mengidap asma yang diderita sepanjang hidupnya. Karena itu keluarganya pindah ke daerah yang lebih kering, yaitu daerah Alta Gracia (Córdoba) namun kesehatannya tidak membaik. Pendidikan dasar ia dapatkan di rumah sebagian dari ibunya, Celia de la Serna. Pada usianya yang begitu muda, Che Guevara telah menjadi seorang pembaca yang lahap. Ia rajin membaca literatur tentang Karl Marx, Engels dan Sigmund Freud yang ada di perpustakaan ayahnya. Memasuki sekolah menegah pertama (1941) di Colegio Nacional Deán Funes (Córdoba). Di sekolah ini dia menjadi yang terbaik di bidang sastra dan olahraga. Di rumahnya, Che Guevara tergerak hatinya oleh para pengungsi perang saudara Spanyol, juga oleh rentetan krisis politik yang parah di Argentina. Krisis ini memuncak di bawah pemerintahan diktator fasis kiri, Juan Peron, seorang yang ditentang Guevara. Berbagai peristiwa tertanam kuat dalam diri Guevara, ia melihat sebuah penghinaan dalam pantomim yang dilakonkan di Parlemen dengan demokrasinya. Maka muncul pulalah kebenciannya akan politisi militer beserta kaum kapitalis dan terutama kepada dolar Amerika Serikat ,yang dianggap sebagai lambang kapitalisme.
Meski demikian dia sama sekali tidak ikut dalam gerakan pelajar revolusioner. Ia hanya menunjukkan sedikit minat dalam bidang politik di Universitas Buenos Aires, (1947), tempat ia belajar ilmu kedokteran. Pada awalnya ia hanya tertarik memperdalam penyakitnya sendiri, namun kemudian dia tertarik pada penyakit kusta.

Berkeliling Argentina dengan sepeda motor
Pada tahun 1949 ia memulai perjalanan panjangnya yang pertama, menjelajahi Argentina Utara hanya dengan bersepeda motor. Itulah untuk pertama kalinya ia bersentuhan langsung dengan orang miskin dan sisa suku Indian. Selanjutnya pada tahun 1951 setelah menempuh ujian-ujian pertengahan semester Che mengadakan perjalanan yang lebih panjang didampingi dengan seorang teman dan untuk nafkah hidupnya dia bekerja sebagai pekerja paruh waktu. Ia mengunjungi Amerika Selatan, Chili di mana dia bertemu Salvador Allende, dan di Peru ia bekerja sama selama beberapa minggu di Leprasorium San Pablo, di Kolombia ia tiba pada saat La Violencia, di Venezuela ia ditangkap tetapi dilepaskan kembali, kemudian ia juga mengunjungi Miami. Che Guevara mengisahkan perjalanannya dalam buku harian yang kemudian diterbitkan dalam sebuah buku dengan judul Buku Harian Sepeda Motor (The Motorcycle Diaries), yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada 1996 dan kemudian difilmkan dengan judul yang sama pada 2004.
 

Perjalanan Che Guevara
Ia kembali ke daerah asalnya dengan sebuah keyakinan bulat atas satu hal bahwa ia tidak mau menjadi profesional kelas menengah dikarenakan keahliannya sebagai seorang spesialis kulit. Kemudian pada masa revolusi nasional ia pergi ke La Paz, Bolivia di sana ia dituduh sebagai seorang oportunis. Dari situ ia melanjutkan perjalanan ke Guatemala dan mencukupi kebutuhan hidupnya dengan menulis artikel arkeologi tentang reruntuhan Indian Maya dan Inca. Guatemala saat itu diperintah oleh Presiden Jacobo Arbenz Guzman yang seorang sosialis. Meskipun Che telah menjadi penganut paham marxisme dan ahli sosial Lenin ia tak mau bergabung dalam Partai Komunis. Hal ini mengakibatkan hilangnya kesempatan baginya untuk menjadi tenaga medis pemerintah, oleh karena itu ia menjadi miskin. Ia tinggal bersama Hilda Gadea, penganut paham Marxis keturunan Indian lulusan pendidikan politik. Orang inilah yang memperkenalkannya kepada Nico Lopez, salah satu Letnan Fidel Castro. Di Guatemala dia melihat kerja agen CIA sebagai agen kontrarevolusi dan semakin yakin bahwa revolusi hanya dapat dilakukan dengan jaminan persenjataan. Ketika Presiden Arbenz turun jabatan, Guevara pindah ke Kota Mexico (September 1954) dan bekerja di Rumah Sakit Umum, diikuti Hilda Gadea dan Nico Lopez. Guevara bertemu dan kagum pada Raúl Castro dan Fidel Castro juga para emigran politik dan ia menyadari bahwa Fidel-lah pemimpin yang ia cari.
Bergabung dengan Fidel Castro di Kuba
Ia bergabung dengan pengikut Castro di rumah-rumah petani tempat para pejuang revolusi Kuba dilatih perang gerilya secara keras dan profesional oleh kapten tentara Republik Spanyol Alberto Bayo, seorang pengarang "Ciento cincuenta preguntas a un guerilleo" (Seratus lima puluh pertanyaan kepada seorang gerilyawan) di Havana, tahun 1959. Bayo tidak hanya mengajarkan pengalaman pribadinya tetapi juga ajaran Mao Ze Dong dan Che (dalam bahasa Italia berarti teman sekamar dan teman dekat) menjadi murid kesayangannya dan menjadi pemimpin di kelas. Latihan perang di tanah pertanian membuat polisi setempat curiga dan Che beserta orang-orang Kuba tersebut ditangkap namun dilepaskan sebulan kemudian.
Pada bulan Juni 1956 ketika mereka menyerbu Kuba, Che pergi bersama mereka, pada awalnya sebagai dokter namun kemudian sebagai komandan tentara revolusioner Barbutos. Ia yang paling agresif dan pandai dan paling berhasil dari semua pemimpin gerilya dan yang paling bersungguh-sungguh memberikan ajaran Lenin kepada anak buahnya. Ia juga seorang yang berdisiplin kejam yang tidak sungkan-sungkan menembak orang yang ceroboh dan di arena inilah ia mendapatkan reputasi atas kekejamannya yang berdarah dingin dalam eksekusi massa pendukung fanatik presiden yang terguling Batista. Pada saat revolusi dimenangkan, Guevara merupakan orang kedua setelah Fidel Castro dalam pemerintahan baru Kuba dan yang bertanggung jawab menggiring Castro ke dalam komunisme yang menuju komunisme merdeka bukan komunisme ortodoks ala Moskwa yang dianut beberapa teman kuliahnya. Che mengorganisasi dan memimpin "Instituto Nacional de la forma Agraria", yang menyusun hukum agraria yang isinya menyita tanah-tanah milik kaum feodal (tuan tanah), mendirikan Departemen Industri dan ditunjuk sebagai Presiden Bank Nasional Kuba dan menggusur orang orang komunis dari pemerintahan serta pos-pos strategis. Ia bertindak keras melawan dua ekonom Perancis yang beraliran Marxis yang dimintai nasehatnya oleh Fidel Castro dan yang menginginkan Che bertindak lebih perlahan. Che pula yang melawan para penasihat Uni Soviet. Dia mengantarkan perekonomian Kuba begitu cepat ke komunisme total, menggandakan panen dan mendiversifikasikan produksi yang ia hancurkan secara temporer.
Pernikahan Che Guevara
Pada tahun 1959, Guevara menikahi 
♥ Aledia March♥  , kemudian berdua mengunjungi Mesir, India, Jepang, Indonesia yang juga hadir pada Konfrensi Asia Afrika, Pakistan dan Yugoslavia. Sekembalinya ke Kuba ia diangkat sebagai Menteri Perindustrian, menandatangani pakta perdagangan (Februari 1960) dengan Uni Soviet yang melepaskan industri gula Kuba pada ketergantungan pasar Amerika. Ini merupakan isyarat akan kegagalannya di Kongo dan Bolivia sebuah aksioma akan sebuah kekeliruan yang tak akan terelakkan. "Tidaklah penting menunggu sampai kondisi yang memungkinkan sebuah revolusi terwujud sebab fokus instruksional dapat mewujudkannya" ucapnya dan dengan ajaran Mao Ze Dong ia percaya bahwa daerah daerah pasti membawa revolusi ke kota yang sebagian besar penduduknya adalah petani. Juga pada saat ini ia menyebarkan filosofi komunisnya (diterbitkan kemudian dalam "The Socialism and Man in Cuba", 12 Maret 1965). Ia meringkas pahamnya menjadi "Manusia dapat sungguh mencapai tingkat kemanusiaan yang sempurna ketika berproduksi tanpa dipaksa oleh kebutuhan fisiknya sehingga ia harus menjual dirinya sebagai barang dagangan".
Konfrontasi dengan Uni Soviet
Penentangan resminya terhadap komunis Uni Soviet tampak ketika dalam organisasi untuk Solidaritas Asia Afrika di Aljazair (Februari 1965) menuduh Uni Soviet sebagai kaki tangan imperialisme dengan berdagang tak hanya dengan negara-negara blok komunis dan memberikan bantuan pada negara berkembang sosialis atas pertimbangan pengembaliannya. Ia juga menyerang pemerintahan Soviet atas kebijakan hidup bertetangga dan juga atas Revisionisme. Guevara mengadakan konferensi Tiga Benua untuk merealisasikan program revolusioner, pemberontakan, kerjasama gerilya dari Afrika, Asia dan Amerika Selatan. Di samping itu setelah terpaksa berhubungan dengan Amerika Serikat, ia sebagai perwakilan Kuba di PBB menyerang negara-negara Amerika Utara atas keserakahan mereka dan imperialisme yang kejam di Amerika Latin.
Sikap Che yang tidak kenal kompromi pada dua negara kapitalis mendorong negara komunis untuk memaksa Castro memberhentikan Che (1965, bukan secara resmi tetapi secara nyata. Untuk beberapa bulan tempat tinggalnya dirahasiakan dan kematiannya santer diisukan. Ia berada di berbagai Negara Afrika terutama Kongo di mana dia mengadakan survei akan kemungkinan mengubah pemberontakan Kinshasa menjadi sebuah revolusi komunis dengan taktik gerilya Kuba. Ia kembali ke Kuba untuk melatih para sukarelawan untuk proyek ini dan mengirim kekuatan 120 orang Kuba ke Kongo. Anak buahnya bertempur dengan sungguh-sungguh tetapi tidak demikian halnya dengan para pemberontak Kinshasa. Mereka sia-sia saja melawan kekejaman Belgia dan ketika musim gugur 1965 Che meminta Castro untuk menarik mundur saja bantuan Kuba.
Kematian Che Guevara
Petualangan revolusioner terakhir Che adalah di Bolivia, karena ia salah memperkirakan potensi negara itu yang mengakibatkan konsekuensi yang buruk. Tertangkapnya Che oleh tentara Bolivia pada 8 Oktober 1967 adalah akhir dari segala usahanya dan hukuman tembak dijatuhkan sehari setelah itu.
Pada tanggal 12 Juli 1997 jenazahnya dikuburkan kembali dengan upacara kemiliteran di Santa Clara, di provinsi Las Villas, di mana Guevara mengalami kemenangan dalam pertempuran ketika revolusi Kuba.
Che menjadi legenda. Ia dikenang karena keganasannya, penampilannya yang romantis, gayanya yang menarik, sikapnya yang tak kenal kompromi dan penolakan atas penghormatan berlebihan atas semua reformasi murni dan pengabdiannya untuk kekejaman dan sikapnya yang flamboyan. Ia juga idola para pejuang revolusi dan bahkan kaum muda generasi tahun 1960-1970 atas tindakan revolusi yang berani yang tampak oleh jutaan orang muda sebagai satu-satunya harapan dalam perombakan lingkup borjuis kapitalisme, industri dan komunisme.
 
Penghormatan terhadap Che Guevara
Berbagai tokoh sastra, musik dan seni telah mempersembahkan komposisinya kepada Che Guevara. Penyair Chili Pablo Neruda mempersembahkan kepadanya puisi Tristeza en la muerte de un héroe (Kesedihan karena kematian seorang pahlawan) dalam karyanya Fin del mundo (Akhir dunia) pada 1969. Pengarang Uruguay, Mario Benedetti menerbitkan pada 1967 serangkaian puisi yang dipersembahkan kepadanya dengan judul A Ras del Sueño (Pada tingkat impian). Penyanyi Carlos Puebla mempersembahkan sebuah lagu Hasta siempre comandante Che Guevara (Untuk selamanya komandan Che Guevara) dan Los Fabulosos Cadillacs, Gallo Rojo (Ayam jantan merah), yang muncul dalam album El León (Singa) pada 1991.
 (blogproletar)
How? menarik ngga ulasan tentang b Che?
Mungkin bagi sebagian orang yang belum tau asal-usul lambang, logo atau template segala macem yang sering banget muncul di mana-mana dan mungkin sebagian orang tadi kaga tau apa dan siapa beliau, ini  dia lambang sketch sang maestro yang sering muncul di kalangan masyarakat dan udah menjamur bahkan sudah berlumut itu~


Conclusion? Hmm. I think that Ernesto Che Guevara from zero to hero. Selain berasal dari keluarga yang (mungkin) bisa dikatakan sebagai kaum proletar (red) tapi beliau sekarang? siapa yang ngga tau tokoh revolusionis Marxis Argentina serta pemimpin perang gerilya di Kuba! FUCKING AWESOME!
Maksud gue dari tulisan "Sebuah kisah hidup seorang kaum proletar" adalah mungkin sekarang gue ngga punya apa-apa dan mungkin bisa dikatakan gue itu sekarang ada di kasta paling bawah, ya mungkin kalo ada kasta paling bawah, nah! gue itu dibawahnya kasta paling bawah ituh #tragis. Tapi itu sebagai motivasi sekaligus memacu gue untuk maju dan senantiasa melihat ke atas dan ke depan, bahwa di atas langit itu masih ada awan dan di atasnya masih ada langit lagi, jadi orang mesti punya inisiatif buat maju, ngga stuck di suatu posisi aja atau malah cuma berpangku tangan menerima nasib #hinasekali.
Gue salut sama perjuangan hidup seorang Che Guevara karena beberapa hal, bukan keseluruhan, ambil sisi baik seseorang jangan sisi buruknya, jadikan itu sebagai pelajaran hidup kita kelak nanti kalo kita saxest #sukseskali.

Hasta siempre comandante Che Guevara!~




ALL HAIL CHE!