Friday, November 16, 2012

10th #IdiotMove: "Between Manch and Pool... (Indonesia)"

Tim dan supporter adalah sebuah kesatuan yang sangat sakral di sepakbola.

Di Indonesia, sekarang, supporter dari berbagai kalangan, kasta, golongan, suku dan ras mulai dari timnas Indonesia, liga Indonesia (yang entah sekarang bernama ISL atau IPL), liga-liga elite Eropah, bahkan juga dari liga antah-berantah semua hanyut dalam sebuah cabang olahraga yang bernama sepak bola.
Dalam sepakbola tidak lengkap rasanya tanpa disajikan rivalitas abadi dua club yang-mungkin-panas. Disini gue bakal ngupas sedikit satu dari sekian banyak rivalitas (klub non-Indonesia) yang terjadi di Indonesia.
Manchester United Football Club dan Liverpool Football Club.


Awal mula rivalitas dimulai..
Rivalitas antara MUFC (Manchester United) dan LFC (Liverpool) dari era 1800-an (sekitar awal abad 18). Derby ini-di Inggris-disebut dengan derby Barat Laut atau North West derby. Karena dua-duanya terletak di Barat Laut kepulauan Inggris. Awal mula rivalitas dua kota ini-sebelum sepakbola-adalah akibat persaingan industri yang puncaknya pada revolusi industri di Inggris. Manchester (kota asal MUFC) terkenal maju dalam bidang manufaktur, sedangkan Merseyside (kota asal LFC) terkenal dengan pelabuhannya. Dan masih banyak lagi bidang-bidang yg menjadi faktor rivalitas kedua kota tersebut, hingga perebutan kota termiskin di Inggris (tahun 2012-Manchester dan Liverpool adalah kota termiskin di seantero Inggris Raya). -_______-

Sepakbola? Awal mula persaingan terjadi pada era 1970-an, dimana kala itu The Reds (sebutan LFC) mencapai sukses pada cakupan tahun 1973 sampai awal 1990-an (11 titel Liga Inggris dan 4 titel Liga Eropa). Sedangkan The Red Devils (sebutan MUFC) mencapai sukses mulai musim 1993 (bahkan) sampai era sekarang (12 titel Liga Inggris dan dua titel Liga Eropa). LFC dengan total 18 gelar Liga Inggris dan MUFC sekarang t'lah menyusulnya dengan 19. Dua nama yg menghiasi dua klub besar negri Britania Raya ini adalah Sir Matt Busby dan Bill Shankly. Dua manager yang sukses membawa dua klub tersebut mencapai klimaks karirnya. Bill Shankly LFC dan Matt Busby MUFC.

The Supporters..
MUFC dengan GGMU-nya dan LFC dengan YNWA-nya..
Supporter atau pendukung (baik fanatik maupun non-fanatik)  mempunyai andil-yang bisa dibilang-mempunyai andil besar dalam rivalitas ini. Manchunian (orang-orang asli Manchester) dan Liverpudlian (orang-orang asli Liverpool) seakan menjadi pemain kedua-belas di tim yg dibelanya masing-masing. Jual-beli hinaan, perselisihan hingga pertengkaran kecil sering terjadi (bahkan sampai sekarang). Hooligan (sebutan supporter Inggris) Inggris terkenal supporter paling agresif dan fanatik terhadap tim yang dibelanya. Itu secuil yg membuat para fans MUFC dan LFC di Indonesia agak sedikit "meradang" dalam tanda kutip (berpartisipasi bahkan-mungkin-lebih dari fans kota asal tim itu).

The Game..
Bukan dari luar aroma permusuhan merebak, melainkan dari lapanganpun di setiap pertandingan selalu terjadi rivalitas yg sangat kental, sarat gengsi dan merupakan satu diantara derby paling panas di EPL (English Barclays Premiership-sebutan ISLnya Inggris) bahkan mungkin di dunia. Mungkin. Pada rekor pertandingan MUFC lebih unggul dibanding LFC. Dari 158 pertandingan MUFC menang 61, LFC menang 53 dan sisanya? Draw.

Banyak bintang yg telah diukir dua tim ini, sebut saja Eric Cantona, David Beckham, Peter Schmeichel, Ryan Giggs (MUFC) kemudian Ian Rush, Kenny Dalglish, Robbie Fowler, Steven Gerrard (LFC) dan masih banyak lagi. Dan dari berbagai macam belahan dunia.


Indonesia (LFC and MUFC) Supporters..
Nah ini, inti dari tulisan gue kali ini. Sebuah ironi memang melihat fans asal dengan fans yg mungkin belum cukup mengerti dan mengandalkan emosi. Bukan hanya MUFC-LFC, mungkin juga rivalitas tim-tim Eropa lain yg sama demikian. Sebelumnya gue mau cerita sedikit. Gue seorang Kopites (pendukung LFC-bukan asli kota Liverpool), dan gue juga punya cerita menarik tentang MUFC.

Sewaktu kecil (umur 3-4 tahun), ya ketika MUFC masih jaman Cantona, Beckham, Schmeichel dsbnya gue demen sama MUFC. Ini dikarenakan bokap gue seorang penggemar tim sepakbola kota Manchester tersebut-MUFC (Dan ini alasan kuat gue kenapa sampai sekarang, gue yg seorang Kopites dan gue tidak membenci MUFC). Setiap gue nonton bola pasti itu channel TV siarin pertandingan MUFC. Semakin gede gue sedikit lebih ngerti bola, dan gue mulai kenal LFC. Lambat laun gue kemudian ngerti dan tertarik LFC, bahkan sampai sekarang.

Di Indonesia, masih demam gibol (gila bola), bahkan sampai mengorbankan segalanya (uang, temen, pacar, dll) demi mendapat sebuah sebutan "fanatik". Mungkin bagi beberapa orang adalah suatu kebanggaan, tapi apa mereka ga pernah mikir, apa ya hidup mereka hanya sebatas satu kata-yaitu fanatik-itu. Ada juga fana-tik. Bahkan ada yg parah sampe berantem sama temennya cuma gara-gara bola luar doang (emang kalo lo banggain tim lo, ada perubahan dari tim lo, atau mungkin hidup lo bakal berubah?), berantem sama pacar, bini (kalo yg udah punya bini ye :p), atau malah orang tua (miris!). Sepakbola akan tetap indah tanpa adanya permusuhan ataupun perkelahian.
KBBI: suporter adalah orang yang memberi dukungan, sokongan, dsb (dlm pertandingan, dsb).
Memberi dukungan boleh aja, asal yg wajar. Ga berlebihan, dan ga merugikan orang lain.
Jangan mau dikalahkan sama ego-kalian. Kalah-menang itu seni dalam sebuah pertandingan, mungkin bisa membuat kita menjadi dewasa dalam menyikapi sebuah kemenangan atau kekalahan. Jadi supporter yg dewasa dan cinta damai bukanlah lebih menarik?

Fanaticism to something/someone isn't a crime, but don't make your fanaticism to something/someone its to be your religion.
Di stadion (pada saat pertandingan) memang terjadi olok-olokan antar fans, namun setelah pertandingan usai, mereka (fans kedua klub) berlaku sebagai selayaknya kehidupan bermasyarakat.
Sebelum jadi pelatih MUFC, Sir Matt Busby adalah pemain LFC (periode 1933-1939).
Pada Munich disaster, 5 Februari 1968 yang menewaskan delapan pemain dan tiga staf pelatif MUFC, Bill Shankly pada waktu itu menawarkan lima pemain untuk dipinjamkan meski kemudian ditolak.
Bill Shankly dan Sir Matt Busby merupakan sahabat karib.
"Matt Busby is without doubt the greatest manager that ever lived. I am not saying I think he is the greatest manager, I am saying he is the greatest manager. Facts can prove that." Billy Shankly on Matt Busby.
Pada 2001, saat Gerrard Houlier (pelatih LFC pada saat itu) terkena serangan jantung, Sir Alex Ferguson yang pertama kali menjenguknya.
Mungkin itu yg bisa gue sampein, gue berharap kemajuan persepakbolaan Indonesia dengan perkembangan attitude dari supporternya ke arah yg lebih baik. Gue mohon maaf kalo menyinggung pihak manapun yg merasa tersinggung atas tulisan gue. Buat bahan perenungan bersama aja.

Thank you.

Monday, November 12, 2012

9th #IdiotMove: "Sorry in 140 characters"

Malem ini gue mau menulis. Gue menulis di blog gue, setelah beberapa bulan ga pernah gue tulis. Sebelumnya gue minta maaf kalo tulisan gue kali ini menyinggung seseorang ataupun orang lain. Tapi seseorang ataupun orang lain itu sebenernya punya makna sama.
Ya kali ini gue bakal mengupas tentang arti di balik kata "maaf"! Maaf, minta maaf, memaafkan.  Kata-kata yang identik dengan kata salah, menyalahkan dan dipersalahkan. Kata-kata yang mungkin buat beberapa orang merupakan senjata pamungkas untuk melebur rasa bersalahnya, ataupun untuk meng-clear-kan sebuah masalah.

Berikut ini merupakan kutipan-kutipan yang gue ambil dari account twitter gue sendiri:
  1. "Meminta maaf dan memberikan maaf kepada orang lain merupakan suatu perbuatan mulia."
  2. "Seseorang yg mau mengakui kesalahan dan meminta maaf adalah seorang ksatria. Meskipun kata maaf kadang bukan merupakan problem solver."
  3. "Sedangkan seseorang yg memberi maaf merupakan orang yg berjiwa besar. Pendendam jg manusiawi, tp memberi maaf membuat seseorang  mnjd besar."
  4. "Besar dalam artian yg luas, berjiwa besar. Susah lho memaafkan orang yg berbuat salah kpd kita. In fact."
  5. "Negara manapun, kepercayaan dan agama apapun jg mengajarkan saling memaafkan kpd sesama. Minta maaf bukan berarti kalah ataupun mengalah."
  6. "Maaf jg bkn alasan untuk melakukan kesalahan. Bukan jg alat yg paling vital untuk kita dgn gampang mengucapkan kata tsb disetiap kesalahan."
  7. "Maaf bisa jadi boomerang in every our fault. Pada hakikatnya maaf berarti 'pembebasan seseorang dari hukuman karena suatu kesalahan' (KBBI)."
  8. "Maaf tanpa memperbaiki kesalahan yg diperbuat = 0 BESAR. Enak dong yg korup, dgn minta maaf bisa membebaskan kesalahannya kpd org banyak."
  9. "Ya gitulah kira-kira deskripsi kata 'maaf' yg sebenernya simple, tp situasional. Maap-maap nih yee kalo eike banyak salah :p"



Mungkin dari gue segitu doang, maaf dalam konotasi yg sesakral antar/ atau sesama manusia.Terus kalo arti kata maaf dalam konteks kita sebagai manusia kpd Tuhan kita?
Mungkin teman-teman bisa menjawabnya, menurut kepercayaan dan konsep lo masing-masing. Ketemu lagi di #IdiotMove next vacation! :)))